Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengharapkan pembangunan ruas tol Solo-Kretosono akan selesai di 2014. Melalui kerjasama pembangunan pemerintah dan swasta, total investasi ruas ini mencapai Rp 10,77 triliun.
"Saya harapkan tahun 2014 sudah selesai, karena tanah relatif tidak ada masalah. Semua bisa dicarikan solusinya tidak sampai deadlock seperti ruas tol lainnya," ucap Djokir usai peninjauan lapangan, seperti dikutip detikFinance dari situs PU, Sabtu (7/4/2012).
Menurutnya, konstruksi ruas tol Solo-Kertosono dibangun oleh pemerintah dan swasta. Ruas Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 km dan Saradan-Kertosono 40,1 km akan dikerjakan pemerintah. Alasannya nilai kelayakan finansial tergolong rendah 17,5%.
"Nilai konstruksi ruas tol yang menjadi tugas pemerintah sebesar Rp 3,55 triliun," tuturnya.
Sedangkan swasta mendapat jatah pengerjaan ruas Karanganyar-Saradan sepanjang 120 km dengan nilai kontruksi Rp 5,57 triliun. Biaya-biaya ini masih belum termasuk dana pembebasan lahan tol sepanjang 181 km sekitar Rp 1,85 triliun. Hingga total investasi Solo-Kertosono mencapai Rp 10,77 triliun.
"Tol ini di ujung-ujungnya memang menjadi tugas pemerintah untuk membangunnya. Namun di bagian tengah akan dilakukan oleh investor," terang Djoki